Tipes atau demam tifoid merupakan salah satu penyakit berbahaya dan mematikan yang disebabkan oleh bakteri Salmonella Typhi. Dikarenakan 1 dari 5 orang penderita tipes berujung pada kematian, jadi alangkah baiknya kita untuk segera menghubungi dokter jika mengalami beberapa tanda dan gejala terkait dengannya.
Tifoid ini bisa bersemayam di tubuh kita tergantung dari seberapa banyak bakteri yang menginfeksi. Rata-rata orang akan mengalami gejala antara 7 hingga 14 hari. Pada beberapa kasus bahkan bisa disembuhkan paling cepat sekitar 3 hari, dan paling lama adalah sekitar 30 hari.
Setelah menginfeksi tubuh, bahaya muncul ketika bakteri tersebut mencapai aliran darah dan menyerang beberapa organ penting. Saluran pencernaan biasanya menunjukkan gejala paling parah, seperti hati, limpa, dan otot. Melalui aliran darah, maka bakteri juga bisa mencapai kantong empedu, paru-paru, dan bahkan ginjal.
Dikarenakan kita tidak tahu kapan bakteri tipes mulai menginfeksi organ penting di tubuh, maka segera lakukan pencegahan dan pengobatan jika kamu mulai merasakan beberapa tanda dan gejala tipes seperti yang sudah kami paparkan di bawah ini secara lengkap.
1. Demam
Sesuai namanya, demam tifoid atau tipes pastinya memiliki gejala berupa demam di tubuh. Jika kamu terserang dengan penyakit yang satu ini, maka kemungkinan besar akan mengalami kenaikan suhu tubuh antara 39-40°C.
Demam ini bisa disertai dengan rasa sesak di dada dan sakit perut. Untungnya, dengan pengobatan yang layak dan tepat, maka demam bisa kembali turun hanya dalam kurun waktu tiga atau empat minggu saja tanpa menimbulkan komplikasi.
2. Sakit Kepala
Saat demam terjadi, seringkali kita mengalami sakit kepala sebagai bagian dari gejala tersebut. Namun, tanda ini pun bisa disebabkan sebagai akibat dari bakteri yang telah berjalan hingga ke otak.
Jika itu terjadi, maka kamu pun akan mengalami beberapa jenis masalah neurologis seperti gangguan bicara dan rendahnya kontrol otot. Saking berbahayanya, tingkat kesembuhan dari efek ini masih sangat begitu rendah.
3. Lelah dan Lemah
Dikarenakan para penderita penyakit tipes bisa membawa bakteri dalam aliran darah dan saluran usus mereka, maka kelelahan dan rasa lemah pun seringkali mereka rasakan, bersama dengan gejala lainnya.
Untuk mengatasinya, pastikan kamu senantiasa makan dengan teratur sekalipun sedang tidak nafsu makan. Pemilihan makanan pun haruslah menyertakan nutrisi penting seperti sayuran hijau segar, buah-buahan, biji-bijian, kacang-kacangan, daging, dan produk susu.
4. Nyeri Otot dan Sendi
Infeksi bakteri tipes juga bisa menyebar bahkan hingga ke setiap sudut persendian di tubuh sehingga menyebabkan rasa nyeri dan bengkak. Biasanya persendian besar seperti lutut atau siku lebih rentan terpengaruh.
Pada kasus yang lebih parah, bakteri bisa menyerang hingga area tulang – yang mana seringkali disalahartikan sebagai nyeri otot atau sendi. Kondisi ini biasa disebut sebagai komplikasi tulang tifoid. Setiap bagian dari kerangka tubuh mungkin bisa terlibat, terutama area sendi sternoklavikula, sendi besar, tulang panjang, tulang rusuk, hingga tulang belakang.
5. Berkeringat
Tanda ini sebenarnya bisa muncul di awal-awal infeksi bakteri terjadi, yang biasanya disertai dengan sakit kepala, badan pegal, demam, dan menggigil. Pada kondisi ini, demam tinggi mungkin akan terjadi secara berulang.
Gejala ini juga bisa terjadi sebagai akibat dari respon tubuh terhadap demam. Ketika tubuh kita aktif dalam melawan infeksi, maka suhu tubuh pun akan ikut naik dan menyebabkan sensasi rasa panas. Saat itulah kelenjar keringat kita akan mulai memproduksi lebih banyak keringat demi mendinginkan tubuh kita.
6. Batuk Kering
Gejala demam tifoid dan paratifoid sangatlah serupa. Mereka yang terinfeksi bisa mengalami demam, sakit kepala, kurang nafsu makan, hingga batuk kering.
Bakteri tifoid bahkan bisa berjalan hingga ke paru-paru dan menyebabkan pneumonia, sehingga gejala batuk-batuk pun tak bisa kamu hindari.
Pneumonia sendiri bisa berkisar antara ringan hingga mengancam jiwa, tergantung dari kondisi kamu saat ini. Penyakit ini bisa menjadi begitu berbahaya jika yang terkena adalah bayi dan anak-anak. Orang tua yang berusia 65 tahun ke atas juga lebih rentan terkena.
7. Berat Badan Turun Drastis
Ada banyak alasan dibalik tanda dan gejala yang satu ini. Pertama, penyakit tipes bisa membuat kamu kehilangan nafsu makan. Jika tidak dipaksakan untuk mengonsumsi makanan bergizi, maka kamu pun akan kehilangan berat badan dengan sangat cepat dan drastis.
Kedua, demam sendiri merupakan bagian dari sistem kekebalan tubuh untuk mengalahkan patogen yang menyerang. Mekanisme ini nantinya akan meningkatkan suhu tubuh dan metabolisme sehingga menghasilkan lebih banyak kalori yang terbakar.
Bahkan setiap derajat kenaikan suhu yang terjadi, maka permintaan energi tubuh akan semakin meningkat. Perpaduan antara kurang nafsu makan dan permintaan tubuh akan kalori bisa membuat kamu kehilangan berat badan tanpa diduga-duga.
Jadi, akan lebih baik jika kamu senantiasa memaksakan diri untuk makan secara teratur sekalipun nafsu makan tengah turun. Pastikan pula memilih jenis makanan sehat yang menyertakan serat, protein, karbohidrat, lemak sehat, vitamin, dan mineral.
8. Sakit Perut
Penyakit tipes bisa menyebar melalui air dan makanan yang telah terkontaminasi. Jadi tak heran jika salah satu bagian tubuh yang pertama kali terkena dampaknya adalah perut.
Bersamaan dengan demam yang tinggi, kamu pun bisa merasakan sakit di perut, kepala, dan beberapa organ tubuh lainnya yang telah terkena. Untungnya, pada tahap ini penyakit tipes masih bisa diobati dengan mudah. Sebaliknya, jika tidak segera diobati, maka bisa mendatangkan komplikasi yang sangat berbahaya.
Faktanya, ulkus gastrointestinal dan pendarahan, perforasi usus, pankreatitis dan kolesistitis merupakan komplikasi yang melibatkan area perut dari penyakit tipes. Disebutkan pula bahwa pendarahan gastrointestinal yang parah dialami oleh 2% para penderita demam tifoid dengan tingkat morbiditas dan mortalitas yang cukup tinggi.
9. Diare atau Konstipasi
Masih tanda dan gejala penyakit tipes yang menyerang area saluran pencernaan. Dua jenis tanda klasik dari penyakit ini bisa berupa diare atau – sebaliknya – konstipasi.
Anak kecil, penderita AIDS, dan sepertiga dari orang dewasa yang menderita kondisi imunokompeten cenderung mengalami diare saat bakteri tipes menyerang. Untuk mengatasinya, pastikan kamu mengonsumsi pisang.
Buah pisang memilik pektin, atau serat larut yang membantu usus untuk menyerap cairan sehingga diare pun bisa teratasi secara alami. Selain itu, kalium dalam buah pun mampu menggantikan elektrolit yang hilang.
Sebaliknya, jika penyakit tipes tersebut malah membuat kamu terkena konstipasi, maka tingkatkan asupan serat untuk membuat feses keluar dengan mudah melalui proses BAB. Jika konstipasi tidak kamu obati, biasanya perut akan mulai membengkak atau kembung dengan sangat parah.
10. Ruam dan Bintik Merah
Gejala dan tanda penyakit tipes lainnya yang begitu khas, yaitu munculnya ruam atau bintik merah pada kulit. Bintik tersebut cenderung memiliki warna merah muda dengan setiap bintiknya bisa bertahan sekitar 3 hingga 5 hari.
Untuk pengobatannya, tidak ada obat yang paling efektif selain antibiotik. Jenis yang paling umum digunakan adalah ciprofloxacin (untuk orang dewasa yang tidak hamil) dan ceftriaxone. Selain antibiotik, menghidrasi tubuh juga penting untuk dilakukan.