Home Kesehatan 7 Makanan Pantangan Anemia – Penyebab Hilangnya Zat Besi Dalam Tubuh

7 Makanan Pantangan Anemia – Penyebab Hilangnya Zat Besi Dalam Tubuh

388
0

Jika kamu jarang mengonsumsi makanan sumber zat besi, maka bisa beresiko terkena sebuah penyakit yang disebut sebagai anemia, atau sejenis kondisi yang ditandai ketika tubuh kita tidak memiliki cukup sel darah merah yang sehat.

Untuk mengatasinya, biasanya orang harus kembali meningkatkan asupan mineral zat besi – baik melalui makanan ataupun suplemen, dan harus diimbangi dengan kadar vitamin C yang cukup agar penyerapan zat besi tersebut bisa menjadi lebih efektif lagi.

Ada pula beberapa jenis makanan yang harus kamu dapatkan selama masa pengobatan anemia, yang diantaranya berupa daging merah, seafood, kacang polong, sayuran hijau (seperti bayam), sereal yang diperkaya, dan lain sebagainya.

7 Makanan Pantangan Anemia

7 Makanan Pantangan Anemia – Tingkatkan Kembali Zat Besi Dalam Tubuh
7 Makanan Pantangan Anemia – Tingkatkan Kembali Zat Besi Dalam Tubuh

Di saat yang bersamaan, terdapat pula beberapa pantangan makanan yang harus kamu jauhi saat terkena anemia karena bisa memperparah keadaan kamu saat ini. Adapun daftarnya sudah kami paparkan di bawah ini secara lengkap.

1. Teh

Kita sudah tahu jika teh memang salah satu jenis minuman tersehat yang bisa didapatkan dengan mudah dan harga yang terjangkau. Akan tetapi, minuman menyegarkan ini haruslah kamu hindari jika tengah memiliki kondisi kurang darah.

Pasalnya, minuman teh cenderung mengganggu penyerapan zat besi sehingga menyebabkan anemia defisiensi zat besi jika dikonsumsi dalam jumlah besar. Jenis teh tersebut pun tidak terbatas pada teh coklat saja. Bahkan teh hijau yang telah terkenal akan manfaat antioksidannya pun harus kamu hindari sementara waktu.

Dalam sebuah penelitian yang diterbitkan dalam American Journal of Clinical Nutrition di tahun 2001 melaporkan bahwa ekstrak teh hijau cenderung mengurangi penyerapan zat besi hingga 25%. Padahal, zat besi yang kita dapatkan dalam makanan ini sangatlah diperlukan untuk proses sintesis hemoglobin.

Ini disebabkan karena adanya antioksidan seperti polifenol dalam minuman sehat yang satu ini. Polifenol tersebut memiliki sifat mengikat zat besi dan vitamin B12, sehingga menghambat penyerapannya di dalam usus kita.

2. Susu dan Produk Dairy

Kita seringkali disarankan untuk mengonsumsi susu sapi agar mendapatkan tumbuh kembang yang maksimal. Namun sayangnya, masih terdapat efek samping yang bisa membahayakan tubuh, terutama jika dikonsumsi oleh para penderita anemia.

Faktanya, susu sapi justru membuat tubuh kita lebih sulit dalam menyerap zat besi. Balita bahkan berpotensi mengalami anemia defisiensi zat besi jika mereka minum susu sapi terlalu banyak (lebih dari 24 ons sehari).

Jadi buat orang dewasa sehat, pastikan untuk selalu mengonsumsi makanan sumber zat besi jika doyan minum susu, agar kalsium penguat tulang dan zat besi pembuat hemoglobin dalam tubuh tetap seimbang dan tidak mendatangkan masalah.

Begitupun beberapa makanan yang terbuat dari susu sapi, yang kita kenal dengan sebutan “dairy”. Beberapa jenis yang harus kamu kurangi diantaranya yogurt, keju, kefir, dan sebagainya.

3. Gandum Utuh

Gandum utuh memang seringkali menjadi makanan primadona bagi para pelaku diet penurun berat badan dan pola makan sehat. Namun lagi-lagi harus kamu kurangi asupannya jika ingin terhindar dari anemia.

Pasalnya, asam fitat yang ditemukan di dalam makanan ini (apapun bentuknya) cenderung bisa mengurangi penyerapan zat besi secara signifikan. Jadi, disarankan untuk mengonsumsi beras merah saat kamu mengalami anemia.

Beras merah sendiri sangatlah disarankan bagi para penderita diabetes. Fakta menyebutkan bahwa diabetes dan anemia sangatlah terkait erat, terlebih jika penyakit gula darah tersebut telah menyerang ginjal yang sehat.

4. Makanan Sumber Tanin

Kekurangan zat besi memang masih menjadi salah satu masalah kesehatan yang mendunia. Tetapi jarang orang tahu jika faktor antinutrisi – seperti tanin – seringkali menjadi salah satu kontributor utama seseorang mengembangkan penyakit anemia.

Meskipun tanin sendiri bisa memberikan manfaat kesehatan terhadap tubuh seperti melawan kanker dan menjaga jantung yang sehat, akan tetapi aktivitas antioksidannya bisa merugikan kamu yang tengah menderita penyakit kurang darah.

Senyawa tanin ini nantinya bisa bertindak sebagai chelator, atau mengikat mineral dan menghambat kemampuan tubuh untuk menyerapnya. Beberapa jenis makanan sumber tanin diantaranya teh, jagung, anggur, dan lain sebagainya.

5. Makanan Sumber Gluten

Gluten merupakan sejenis protein yang biasa kita temukan dalam makanan gandum, termasuk roti. Nutrisi ini tentunya bisa membuat tubuh kamu mengalami kesulitan dalam menyerap zat besi.

Penelitian bahkan telah menunjukkan bahwa sekitar 60-82% orang yang tidak toleran terhadap gluten umumnya mengalami kelelahan dan perasaan lemah. Selain itu, intoleransi gluten juga dapat menyebabkan anemia defisiensi zat besi, yang pada gilirannya bisa memperparah perasaan lelah dan kekurangan energi sepanjang waktu.

Fakta lain menyebutkan bahwa anemia defisiensi zat besi tersebut bisa merupakan konsekuensi dari penyakit celiac, yaitu sejenis kondisi kesehatan yang mana tubuh tidak mampu mencerna gluten sama sekali.

Sebuah penelitian di tahun 2006 bahkan menemukan bahwa sekitar 12% para penderita celiac yang baru saja didiagnosis cenderung menderita anemia kronis yang berbahaya.

6. Coklat Hitam

Coklat yang terbuat dari kakao juga mengandung polifenol yang dapat menghambat penyerapan zat besi. Sekalipun coklat hitam sangat lezat dan mengandung 3,4 mg zat besi per 1 ons-nya, tetapi masih harus kamu hindari jika tengah menderita anemia.

Selain sebagai sumber dari polifenol, coklat hitam juga mengandung antinutrisi yang disebut sebagai oksalat dalam tingkat sedang hingga tinggi. Oksalat ini cenderung menghambat penyerapan zat besi dalam makanan, terutama jenis non-heme.

7. Minuman Beralkohol

Sekalipun minuman beralkohol tidak dikaitkan secara langsung sebagai penyebab dari anemia, tetapi masih terdapat banyak penelitian yang telah memperlihatkan bahwa asupan alkohol dalam jumlah besar dapat menyebabkan penyakit kurang darah, terutama jenis anggur merah.

Beberapa jenis penyakit kurang darah yang disebabkan oleh minuman keras diantaranya anemia sideroblastik, anemia megaloblastik, dan anemia peradangan kronis.

Anggur merah atau red wine sendiri sudah mengandung tanin yang lumayan banyak, sehingga bisa mengganggu penyerapan zat besi dalam makanan.

Ancaman tidak berhenti sampai di sana! Meminum alkohol dalam jumlah besar juga bisa menyebabkan penumpukan lemak di hati, yang kemudian memicu terkena penyakit yang disebut “penyakit hati berlemak alkoholik”.

Penyakit liver kronis ini seringkali dikaitkan dengan kelainan hematologi. Akibatnya, anemia dari beragam etiologi cenderung terjadi pada sekitar 75% diantara para pasien penderita penyakit hati yang sudah dinilai parah. Penyebab utamanya adalah pendarahan, terutama yang terjadi pada saluran pencernaan.  

Ditambah lagi, anemia pada penyakit hati alkoholik juga telah dikaitkan dengan efek toksik langsung dari alkohol terhadap sumsum tulang belakang, sehingga menyebabkan penekanan hematopoiesis yang reversibel. Jika terjadi dalam jangka panjang, maka produksi dan fungsi trombosit kita pun pasti akan terganggu.

Anemia jika dibiarkan tentunya bisa mengancam nyawa. Ini karena ia bisa menyebabkan pembesaran jantung atau gagal jantung. Beberapa anemia bawaan – seperti sel sabit – bahkan bisa memicu komplikasi yang mengancam jiwa.

Kehilangan banyak darah dengan cepat dapat mengkibatkan anemia yang akut dan parah sehingga seringkali berakibat fatal. Segera kunjungi dokter terdekat untuk mendapatkan perawatan yang lebih layak.