Infeksi patogen bisa menghinggapi tubuh kita dimana saja. Salah satu jenis yang bisa dibilang berbahaya adalah ketika mereka mulai menyerang saluran kemih kita, yang kemudian dikenal dengan sebutan infeksi saluran kencing.
Tentu saja, ada penyakit ada sebab. UTI (urinary tract infection) atau ISK juga tentunya bisa datang atas hasil dari pola makan, gaya hidup, kebiasaan, dan kondisi tubuh tertentu kamu saat ini.
Penyebab Penyakit Infeksi Saluran Kencing. Bisa Menyebar Hingga Ginjal
Misalnya, ada sejumlah makanan dan minuman yang bisa memicu kamu terkena infeksi bakteri yang satu ini, diantaranya adalah pemanis buatan, makanan pedas, alkohol, kopi, buah asam, atau minuman berkafein.
Semua makanan tersebut bisa mengundang bakteri E. Coli untuk muncul – yaitu patogen yang menjadi penyebab utama kamu terkena penyakit yang satu ini.
Selebihnya, berikut adalah beberapa penyebab dan faktor resiko yang bisa membuat kamu terkena infeksi saluran kencing yang menyakitkan.
1. Terinfeksi Escherichia Coli
Bakteri ini merupakan jenis yang paling banyak ditemukan pada kasus infeksi saluran kencing. Meskipun jenis bakteri lain juga bisa menjadi penyebabnya, tetapi E. Coli cenderung menginfeksi 90% para penderitanya.
E. Coli bisa masuk ke saluran kemih kamu melalui tinja. Wanita tentunya lebih rentan terkena karena uretra mereka terletak dekat anus, yaitu tempat dimana E. Coli berkembang biak.
Untuk mengobatinya, biasanya dokter akan memberikan antibiotik khusus seperti trimethoprim/sulfamethoxazole, fosfomycin, atau nitrofurantoin.
Untuk pengobatan mandiri, kamu juga boleh mencoba jus cranberry, minum air secukupnya, jangan menahan buang air kecil, konsumsi probiotik, dan dapatkan lebih banyak vitamin C.
2. Berhubungan Badan
Mereka yang aktif melakukan hubungan pasangan suami istri cenderung lebih rentan terkena infeksi saluran kemih, terutama jika melakukannya dengan pasangan baru.
Menurut seorang ahli kesehatan bernama Dr. Lakeisha Richardson, MD, menjelaskan bahwa infeksi bisa terjadi saat hubungan seksual dilakukan.
“Selama hubungan seksual, maka bakteri bisa masuk ke dalam uretra dan kandung kemih, sehingga meningkatkan resiko seseorang terkena ISK,” jelasnya.
Tetapi bukan berarti penyakit ini ditularkan dari satu pasangan dengan pasangan lainnya. Infeksi terjadi akibat adanya bakteri dalam tubuh diri sendiri dan bisa menyerang saat berhubungan badan.
Masa inkubasi hingga munculnya gejala sangatlah bervariasi dari satu orang dengan orang lainnya. Rata-rata orang akan mulai merasakan munculnya tanda antara 3 hingga 8 hari ke depan.
Jadi, hindarilah berhubungan badan saat kamu terdiagnosa terkena ISK. Memaksakan diri untuk melakukannya bisa mengiritasi jaringan sensitif di saluran kemih dan meningkatkan resiko komplikasi yang jauh lebih berbahaya.
3. Menopause
Ketika produksi estrogen kamu mulai menurun pada saat memasuki masa menopause, maka infeksi saluran kencing cenderung lebih sering terjadi. Ada banyak alasan kenapa hal ini bisa terjadi.
Seiring bertambahnya usia kita, maka jaringan miss V pun akan semakin menipis, sehingga membuatnya lebih rentan terhadap infeksi. Kamu pun lebih sulit untuk mengosongkan kandung kemih sepenuhnya, sehingga bisa memicu munculnya infeksi pada area tersebut.
Untuk mencegahnya, pastikan kamu senantiasa mendapatkan asupan cairan yang cukup setiap hari, hindari minum berlebihan, dan pergi buang air kecil sebelum dan sesudah melakukan hubungan badan.
4. Kelainan Saluran Kemih
Bayi yang terlahir dengan kelainan saluran kemih biasanya tidak mampu mengeluarkan air urin dari tubuhnya secara nomal, atau adanya penumpukan air urin di uretra. Kedua kondisi ini tentunya bisa meningkatkan resiko terkena infeksi saluran kemih.
Parahnya, terkadang gejala dari ISK ini sangat sulit dikenali oleh anak-anak, terutama bayi. Penting sekali untuk memperhatikan tanda dan gejala yang mereka rasakan. Jika tidak mendapatkan perawatan, maka bisa berubah menjadi infeksi ginjal yang jauh lebih berbahaya dan serius.
Saat bakteri berhasil menginfeksi ginjal, maka akan menyebabkan sejenis penyakit yang disebut sebagai pielonefritis. Pada beberapa kasus, penyakit ini bisa begitu mengancam nyawa. Salah satu tandanya adalah seorang anak bisa mengalami demam di atas 38°C.
Tetapi dengan perawatan yang layak, maka si kecil bisa sembuh hanya dalam beberapa hari saja. Tetap periksakan ke dokter secara berkala karena kelainan saluran kemih bisa saja menciptakan infeksi berulang.
5. Obstruksi Saluran Kemih
Kondisi ini terjadi ketika adanya penyumbatan pada aliran urin melalui jalur normalnya (saluran kemih). Beberapa diantaranya adalah ginjal, ureter, kandung kemih, dan uretra. Penyumbatan tersebut bisa terjadi sebagian atau bahkan seluruhnya.
Jika dibiarkan, maka tidak hanya memicu munculnya infeksi saluran kemih, juga akan menyebabkan kerusakan pada ginjal, mengundang pembentukan batu ginjal, dan infeksi ginjal.
Kondisi ini haruslah dirawat di rumah sakit dengan menggunakan metode pengobatan yang dilakukan oleh para ahli kesehatan. Beberapa diantaranya adalah:
-
Stent Ureter
. Tabung berlubang akan dimasukkan ke dalam ureter agar tetap terbuka. -
Nefrostomi Perkutan
. Dokter akan memasukkan selang melalui punggung untuk mengeringkan ginjal secara langsung. -
Kateter
. Tabung yang dimasukkan melalui uretra untuk mengeringkan kandung kemih.
Jadi, segera pergi ke rumah sakit terdekat jika kamu atau orang terdekat mengalami kondisi yang satu ini.
6. Melemahnya Sistem Imunitas
Beberapa penyakit seperti diabetes dan HIV/AIDS bisa melemahkan sistem kekebalan tubuh, sehingga akan memicu munculnya berbagai macam infeksi di tubuh, termasuk infeksi saluran kencing.
Bahkan diabetes dan masalah kesehatan urologi sangatlah terkait erat. Penderita diabetes lebih rentan terhadap infeksi saluran kencing (ISK), masalah kandung kemih, dan disfungsi seksual dibandingkan dengan orang normal.
Penyakit gula darah ini juga seringkali memperparah kondisi urologi yang sudah kamu derita sebelumnya, karena diabetes memang dapat mempengaruhi aliran darah, saraf, dan fungsi sensorik di tubuh.
Begitupun dengan para penderita HIV yang lebih mungkin mengembangkan infeksi saluran kencing akibat adanya penekanan pada sistem kekebalan tubuh mereka.
7. Penggunaan Kateter
Kateter memang menjadi salah satu prosedur perawatan dari masalah urologi. Namun ironisnya, alat ini juga bisa menjadi jalan masuk bakteri untuk menginfeksi saluran kencing kamu. Bahkan terjangkitnya penyakit ISK setelah penggunaan kateter ini cenderung umum terjadi.
Penggunaan kateter akan memasukkan bakteri ke dalam kandung kemih secara langsung. Semakin lama kateter tersebut digunakan, maka semakin besar pula resikonya. Rata-rata bakteri akan hadir dalam urin setelah 30 hari penggunaan.
Sekalipun bakteri bisa dengan mudah menginfeksi saluran kencing kamu, akan tetapi penyakit ini masih bisa dicegah dengan cara-cara tertentu.
Misalnya dengan minum banyak air dan tidak menahan keinginan untuk buang air kecil, maka bakteri dalam saluran kencing kamu pun bisa dibuang dengan cara alami dan lebih efektif.
Sebaliknya, jika kamu jarang minum air dan terkena dehidrasi, maka tubuh pun secara otomatis akan mencoba menahan lebih banyak cairan sehingga kamu pun akan jarang untuk buang air kecil.
Pada kondisi inilah, bakteri E. Coli akan berdiam lebih lama di dalam saluran kencing dan berpotensi menginfeksi area tersebut dan organ tubuh yang lainnya.