Paparan radiasi tingkat tinggi seperti berada di dekat ledakan atom, ledakan nuklir, menjalani pengobatan, atau sering memainkan gadget tentunya bisa menyebabkan efek kesehatan, yang sekarang dikenal dengan sebutan sindrom radiasi akut.
Dalam jangka panjang, maka paparan radiasi ini malah bisa berkembang menjadi kanker dan penyakit kardiovaskular yang mematikan.
Parahnya, seseorang yang telah menyerap radiasi dalam dosis yang sangat besar cenderung memiliki sedikit kesempatan untuk dapat sembuh.
Tergantung pada tingkat keparahan penyakitnya, kematian dapat terjadi hanya dalam kurun waktu antara 2 hari hingga 2 minggu saja. Dengan begitu, kita wajib menerima obat untuk mengontrol rasa sakit, mual, muntah, dan diare.
Pastikan juga untuk mengonsumsi makanan yang kaya akan antioksidan terutama ceri, blueberry, delima, dan ubi jalar. Variasi antioksidan yang ditemukan dalam makanan tersebut mampu membersihkan radikal bebas dan racun dalam tubuh kita.
9 Tanda Terkena Radiasi
Dengan begitu, beberapa tanda dan gejala dari paparan radiasi bisa kamu atasi dan terhindar dari komplikasi yang mematikan. Adapun tanda-tanda dari radiasi tersebut telah kami tuliskan di bawah ini secara lengkap.
1. Mual dan Muntah
Perasaan mual bisa kita rasakan jika tubuh menerima radiasi di area perut atau punggung tengah. Tingkat mual yang dirasakan tergantung pada area tubuh mana yang telah terkena. Bahkan pengobatan yang menggunakan radiasi sendiri bisa berupa rasa sakit perut yang berlangsung selama beberapa jam setelah perawatan.
Lebih parahnya lagi, muntah tak akan bisa kamu tahan. Jika tidak segera diatasi, maka kamu pun beresiko kehilangan banyak cairan dan memicu dehidrasi.
Secara umum, semakin tinggi dosis radiasi yang tubuh kita serap, maka semakin besar pula tingkat keparahan gejala muntah tersebut. Muntah-muntah akibat paparan radiasi bisa terjadi sebagai akibat dari efek pada sistem saraf pusat dan saluran pencernaan.
Untuk mengatasinya, ada beberapa cara yang bisa kamu lakukan, diantaranya:
- Minum obat anti-mual yang didapatkan dari dokter.
- Minum cukup cairan sepanjang hari agar terhindar dari dehidrasi.
- Dapatkan makanan dengan gizi yang seimbang.
- Isap permen rasa peppermint, atau kunyah permen karet peppermint.
- Minum teh jahe yang dicampur dengan sedikit madu.
2. Diare
Entah itu disebabkan oleh terapi atau ledakan nuklir, diare tentunya bisa muncul sebagai salah satu tanda kamu terkena paparan radiasi.
Hal ini disebabkan karena paparan tersebut cenderung mengiritasi sel-sel sehat yang melapisi bagian dalam usus besar kita. Area ini tentunya sangatlah peka terhadap jumlah radiasi yang begitu besar.
Terdapat pula sejenis radiasi yang selalu diberikan untuk para penderita kanker sebagai bagian dari pengobatan, yang mana disebut sebagai radiasi enteritis. Salah satu efek samping yang bisa kamu dapatkan adalah berupa diare, mual, muntah, dan kram perut, terutama pada orang yang menerima radiasi tepat di area perut, panggul, atau rektum.
3. Sakit Kepala
Pernah mengalami sakit kepala saat terlalu lama menelepon seseorang atau hanya sekedar melihat layar gadget kamu seharian? Itu tandanya tubuh kamu telah menyerap radiasi dalam jumlah yang lumayan cukup tinggi.
Sering dikenal dengan RF (radio frequency), jenis radiasi ini memiliki efek termal yang bisa meningkatkan suhu tubuh kita secara signifikan. Banyak sekali para ilmuwan yang merasa khawatir jika tingkat radiasi RF yang rendah diserap oleh tubuh, maka bisa menyebabkan masalah kesehatan seperti sakit kepala hingga tumor otak.
4. Demam
Ketika sejumlah besar radiasi dilepaskan ke udara dalam waktu singkat (seperti pada ledakan nuklir), maka kondisi ini bisa membuat makhluk hidup di sekitarnya mengalami gangguan kesehatan yang parah. Salah satu jenis tanda yang pertama kali muncul mungkin mirip seperti flu, demam, kerontokan rambut, kulit terbakar, dan bahkan kematian.
Pengobatan kanker yang menggunakan terapi radiasi juga bisa membuat kita mengalami demam secara langsung sebagai akibat dari hancurnya sel darah putih sehingga melemahkan sistem kekebalan tubuh kita.
5. Bingung, Lemah, dan Lelah
Tingkat radiasi yang terserap ke dalam tubuh dalam jumlah besar juga akan membuat kita mengalami mual, muntah, perasaan bingung, hingga kehilangan kesadaran dalam beberapa jam. Gemetaran dan kejang-kejang juga seringkali tak bisa dihindari dan akan terjadi antara 5 hingga 6 jam setelah paparan berlangsung.
Jika tak diobati, biasanya bisa membuat kita koma dan berujung pada kematian hanya dalam kurun waktu 3 hari saja.
Setelah menjalani perawatan pun, biasanya perasaan lelah akan terasa semakin parah dari waktu ke waktu, yang kemudian dikenal dengan sebutan “kelelahan kumulatif”, dan biasanya berlangsung 3 hingga 4 minggu setelah perawatan berhenti.
6. Rambut Rontok
Leukemia memang bisa membuat rambut kita rontok, akan tetapi radiasi dari pengobatan kanker sendiri bisa memberikan efek samping yang sama. Faktanya, hampir semua jenis radiasi bisa menyebabkan kerontokan rambut yang sangat parah.
Rambut rontok ini disebut sebagai alopecia. Segera bicarakan dengan dokter jika kerontokan rambut terjadi dalam kurun waktu singkat dengan jumlah yang tak wajar.
Tergantung dari tingkat keparahannya, kerontokan rambut tersebut cenderung bisa permanen. Bagi kamu yang beruntung, rambut tentunya bisa tumbuh kembali dalam beberapa bulan saja.
7. Muntah Darah
Keluarnya darah melalui mulut atau saat BAB memang menjadi salah satu hal yang paling mengerikan. Pasalnya, ini juga bisa terjadi jika kamu menerima paparan radiasi sehingga tubuh akan menjadi mudah memar dan mengalami pendarahan internal.
Masalah tersebut terjadi sebagai akibat dari radiasi yang menguras trombosit di tubuh, yaitu fragmen seluler di dalam darah yang membentuk gumpalan untuk mengontrol pendarahan.
8. Infeksi
Seperti yang sudah disebutkan di atas bahwa radiasi yang kita terima cenderung bisa merusak sel darah putih sehingga mengurangi kemampuan tubuh untuk melawan infeksi. Alhasil, kita pun lebih rentan terserang penyakit.
Tetapi ada pula alasan lain kenapa radiasi bisa memunculkan infeksi yang parah. Paparan dosis radiasi tersebut bahkan telah terkait dengan infeksi anaerob sistemik, yaitu sejenis penyakit yang disebabkan oleh bakteri anaerob.
Bakteri tersebut bisa muncul secara alami dan merupakan flora paling umum yang menyerang tubuh. Pada tubuh yang sehat, bakteri ini cenderung jinak dan tidak bisa menimbulkan gejala. Tetapi bagi kamu yang sudah terpapar radiasi, mengalami cedera, atau adanya trauma, maka bakteri bisa berubah menjadi ganas.
9. Tekanan Darah Rendah
Menurut sebuah penelitian memperlihatkan bahwa detak jantung dan tekanan darah terlihat mengalami penurunan secara signifikan pada para penderita tumor ganas yang telah menjalani penyinaran radiasi.
Itu artinya, paparan radiasi dalam bentuk apapun juga bisa membuat kita mengalami hipotensi atau tekanan darah rendah.
Kita bisa disebut memiliki hipotensi jika tekanan darah kita menunjukkan nilai lebih rendah dari 90/60 mmHg. Pada kasus yang lebih parah, tekanan darah rendah ini bisa mengancam jiwa.
Tetapi apapun gejala dan tandanya, radiasi memang bisa mengakibatkan koma dan kematian. Tanpa perawatan medis, hampir semua orang yang menerima paparan radiasi bisa meninggal dalam kurun waktu 30 hari saja.
Terlebih jika kita menerima 100 ribu roentgen/rad atau 1.000 Gy (satuan untuk mengukur radiasi dalam tubuh), maka akan langsung menyebabkan ketidaksadaran dan kematian dalam waktu satu jam saja.