Home Kesehatan 8 Makanan Pantangan Bagi Ibu Hamil – Hindari Keguguran

8 Makanan Pantangan Bagi Ibu Hamil – Hindari Keguguran

261
0

Kehamilan merupakan salah satu masa paling krusial yang harus dijalani oleh setiap calon ibu. Banyak sekali asupan makanan yang harus didapatkan, sembari menghindari beberapa jenis yang diduga berbahaya – baik bagi si ibu maupun bayi dalam janin.

Misalnya, ibu hamil haruslah mendapatkan asupan protein yang cukup sebanyak 3 kali sehari demi mendukung tumbuh kembang bayi yang sehat dalam perut. Beberapa jenis yang disarankan diantaranya daging unggas, ikan, telur, produk susu, dan lain sebagainya.

Sebaliknya, terdapat beberapa jenis makanan yang harus kamu hindari saat menjalani masa kehamilan karena bisa berefek fatal pada bayi saat dilahirkan nanti, atau bahkan mengalami keguguran.

Makanan Pantangan Bagi Ibu Hamil – Hindari Keguguran

8 Makanan Pantangan Bagi Ibu Hamil – Penyebab Keguguran
3 8 Makanan Pantangan Bagi Ibu Hamil – Penyebab Keguguran

Adapun beberapa jenis makanan pantangan bagi ibu hamil telah kami paparkan di bawah ini secara lengkap.

1. Makanan Sumber Merkuri

Merkuri merupakan sejenis logam yang bisa ditemukan dalam makanan seafood yang telah terpapar. Jika kamu bersentuhan dengan merkuri atau bahkan masuk ke tubuh melalui makanan, maka bisa memberikan masalah yang sangat serius.

Bayi yang terpapar merkuri dalam janin berpotensi mengalami kerusakan otak, masalah pendengaran, dan masalah penglihatan.  

Terdapat pula metilmerkuri (MeHg) yang merupakan bentuk organik dari merkuri yang juga bisa merusak perkembangan otak janin pada manusia.

Jika kamu mengonsumsi MeHg pada masa kehamilan, maka bayi dalam janin akan memiliki masalah neurologis. Hal ini disebabkan karena logam organik ini memiliki efek toksik pada sistem saraf selama perkembangan embrio berlangsung.

Meskipun merkuri kebanyakan bisa ditemukan dalam ikan, namun bukan berarti kamu harus menghindarinya secara total. Bahkan ikan berlemak seperti salmon masih dibutuhkan asalkan tidak melebihi batas yang ditentukan.

Menurut sebuah pedoman diet di tahun 2015-2020 di Amerika merekomendasikan ibu hamil atau menyusui untuk senantiasa mengonsumsi 2 hingga 3 porsi ikan per minggunya dengan kadar merkuri yang rendah.

2. Susu Mentah

Meskipun produk susu juga masih disarankan untuk kamu makan saat menjalani masa kehamilan, tetapi tetap hindari jenis yang masih belum dipasteurisasi atau mentah.

Pasalnya, pasteurisasi dilakukan demi memastikan agar berbagai macam patogen berbahaya dalam minuman tersebut mati dan tidak menginfeksi tubuh dan bayi yang ada dalam janin. Sebaliknya, susu mentah yang tidak dipanaskan bisa membawa mikroba penyebab penyakit.

Selain itu, hindari pula asupannya yang terlalu banyak. Sebuah penelitian dari jurnal medis di Selandia Baru menunjukkan bahwa ibu hamil yang minum terlalu banyak susu dapat membahayakan perkembangan otak bayi mereka.

Para peneliti itu pun kemudian mengatakan bahwa sekalipun susu merupakan sumber kalsium yang penting bagi calon ibu, akan tetapi kebanyakan asupannya juga bisa membuat bayi terlahir dengan tingkat zat besi yang rendah.

3. Daging Sapi Kurang Matang

Seringkali daging steak disajikan dengan cara yang tidak terlalu matang. Dengan begitu, jenis makanan ini haruslah dihindari sebisa mungkin oleh para ibu hamil. Selain bisa membuat kamu sakit, makanan ini juga bisa membahayakan bayi di dalam janin.

Terdapat sebuah resiko terkena parasit toksoplasma jika kamu mengonsumsi daging mentah atau setengah matang. Cara untuk mengenalinya adalah dengan melihat bagian tengah dari daging yang telah dimasak. Jika terlihat masih merah muda (atau bahkan mengeluarkan darah), maka hindarilah atau masak kembali hingga benar-benar matang secara merata.

4. Telur dan Daging Unggas Mentah

Selain daging sapi, kamu juga harus menghindari mengonsumsi telur mentah atau setengah matang karena beresiko terinfeksi sejenis bakteri bernama salmonella. Begitupun dengan daging unggas yang mentah, makanan ini juga bisa membawa bakteri sejenis.

Calon ibu yang terinfeksi dengan salmonella bisa mengalami berbagai macam gejala deman dan gangguan perut termasuk mual, muntah, kram perut, dan diare.

Untungnya, pada kebanyakan kasus salmonella cenderung tidak berdampak pada bayi dalam janin. Bakteri ini tidak mampu melewati plasenta sehingga tidak akan bisa menginfeksi janin.

Tetapi bukan berarti kamu harus bersantai-santai dalam menghadapinya. Seorang ibu hamil yang terserang salmonella cenderung akan mengalami tingkat kesulitan lebih besar saat melahirkan.

5. Kecambah Mentah

Makan bakso tentunya tidak terlalu dilarang, asalkan kamu tidak menyertakan kecambah di dalamnya. Menurut FDA sendiri mengatakan bahwa kecambah mentah – termasuk tauge, alfalfa, semanggi, dan lobak – sangatlah tabu dikonsumsi oleh setiap ibu hamil.

Alasannya cukup sederhana, yaitu tanaman ini bisa membawa beberapa bakteri berbahaya seperti Salmonella, Listeria, dan E. coli yang dapat masuk ke dalam tunas biji melalui celah pada cangkang kecambah tersebut.

Berbeda dengan Salmonella yang tidak mampu menyusup hingga janin, Listeria cenderung mampu melakukannya. Alhasil, infeksi dari listeria dapat menyebabkan keguguran, lahir mati, dan kelahiran prematur. Lebih parah lagi, Listeria berpotensi menyebabkan kematian pada bayi yang baru saja lahir.

E. Coli juga tak kalah berbahayanya, karena bisa meningkatkan resiko sang ibu mengalami pecah ketuban prematur, kelahiran prematur, atau bahkan lahir mati. Ada juga laporan bahwa mikroorganisme ini bisa menyebabkan bayi terlahir dengan berat badan rendah.  

6. Minuman Berenergi dan Kopi

Selain bakteri dan merkuri, makanan dan minuman yang mengandung kafein pun dilarang untuk dikonsumsi oleh ibu hamil. Perhatikan juga bahwa beberapa jenis obat flu bisa mengandung zat yang sama. Jadi, pastikan untuk selalu berkonsultasi dengan dokter kandungan jika ingin mengonsumsi obat-obatan tertentu, terutama jenis OTC yang dijual bebas di warung.

Metabolisme bayi dalam janin masihlah jauh dari kata “matang”, sehingga tidak akan mampu memetabolisme kafein dalam jumlah besar. Alhasil, bayi dalam janin pun akan mengalami perubahan pola tidur atau pola gerakan yang abnormal, terutama pada masa akhir kehamilan.

Ditambah lagi, minuman berenergi cenderung dikemas dengan gula tambahan dengan tingkat yang tak wajar, bersama dengan zat-zat lainnya yang bisa membahayakan bayi.

Untungnya, kopi masih bisa kamu konsumsi asal tidak melebihi 1 gelas per hari. Setelah melahirkan dan menjalani masa menyusui, batasan pun bisa dikurangi menjadi maksimal 2 gelas per hari.

7. Pepaya Mentah

Jika kamu tengah hamil atau ingin mendapatkan kehamilan, hindarilah asupan pepaya mentah dalam bentuk apapun (biasanya banyak disajikan dengan rujak). Pepaya yang masih mentah mengandung zat lateks yang dapat menyebabkan konstraksi pada rahim.

Jika konstraksi tersebut terjadi secara terus-menerus dalam rahim, maka resiko terkena keguguran pun akan semakin tinggi.

8. Junk Food

Sesuai namanya, junk food artinya makanan sampah, yaitu sebutan untuk makanan yang tidak memiliki gizi dan dikemas dengan zat-zat berbahaya, yang mana meliputi makanan-makanan yang mengandung lemak trans, gula tambahan, pemanis buatan, minuman bersoda, dan tinggi akan garam.

Sebuah penelitian yang melibatkan sekitar 1400 wanita hamil menemukan bahwa asupan lemak trans yang tinggi selama trimester kedua ternyata bisa menyebabkan bayi terlahir dengan berat badan berlebih. Alhasil, obesitas bayi pun cenderung tak bisa dihindari.

Penelitian lain juga menyebutkan bahwa asupan gula berlebih pada masa kehamilan telah dikaitkan dengan kondisi kognitif yang lebih buruk pada anak-anak, termasuk gangguan kemampuan non-verbal (pemecah masalah) dan memori verbal.

Sementara asupan natrium berlebih bisa meningkatkan tekanan darah pada bayi, menyebabkan retensi cairan pada ibu hamil, dan beresiko terkena preeklampsia.

Artinya, selain berdampak negatif pada ibu hamil, asupan junk food juga bisa membuat bayi terkena obesitas, masalah kognitif, dan hipertensi. Dengan begitu, junk food menjadi makanan pantangan utama yang harus kamu hindari.